TERBARU

Quotes : Ramadhan 2

Written By Irhash A. Shamad on 29 Juni 2014 | 22.26


Puasa hari kedua : kesempurnaan puasa tidak hanya karena sukses menahan diri dari segala yang membatalkan puasa tetapi kemampuan pengendalian hati serta inderawi terhadap hal-hal yang dapat menggiring kepada kemungkaran dan kemaksiatan, sementara amaliah ramadhan haruslah hanya karena mengharap ridha Allah, bukan karena pujian manusia. ©Irhash-quotes 010811

Mengisi Ramadhan dengan ibadah yang variatif adalah keharusan, tapi, mendahulukan ibadah wajib dari yang sunatpun adalah keharusan, mengutamakan kualitas dari kuantitas ibadah juga keharusan, dan mementingkan substansi daripada sekedar formalitas ibadah…..itu juga keharusan!  ©Irhash-quotes 260712

Quotes : Ramadhan 1


Hari pertama memang terasa berat utk menyesuaikan pola kebiasaan sebelas bulan yang lalu, tapi tidak bagi yang merutinkan dua kali seminggu. Meskipun waktu-waktu serasa berjalan sangat lambat, namun perjuangan hari pertama yang ikhlash akan menggoreskan indahnya iman dan memuluskan jalan untuk hari-hari berikutnya.....
©Irhash-quotes 010811

Waktu akan bergerak cepat untuk hal-hal yang disenangi dan akan terasa melambat untuk hal yang tidak disukai, karena ‘waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan’, begitu teori relativitas Einstein, (meski sebelum Einstein, AlQuran sdh mengemukakan tentang relativitas itu sejak 14 abad yll). Sekarang, mari tanya diri sendiri : apakah (dalam berpuasa) waktu berjalan dirasakan begitu lambat? dan  apakah anda merasa perlu ‘melipat waktu’ (tidur) saat berpuasa untuk meringkas perjalanan waktu.....? (jawabannya akan menentukan kualitas puasa yang kita tunaikan)  ©Irhash-quotes 230712


Wisata Sejarah : Ambon Manise 2

Written By Irhash A. Shamad on 25 Juni 2014 | 19.41



Pulau Ambon yang nyaris terbelah oleh luasnya Teluk Ambon yang selain menjadi pusat lalulintas dari dan ke Ambon juga menjadi 'beranda terbuka' bagi semenanjung kota Ambon di bagian timur dan semenanjung sebelah barat (“jazira”), karena itu, kawasan teluk yang membentang ini selalu ramai dengan lalu lintas perairan, kegiatan penangkapan ikan, atau hanya sekedar kegiatan wisata untuk menikmati pemandangan keliling teluk yang cukup menawarkan pesona tersendiri.


Untuk menghubungkan kedua semenanjung, penggunaan alat transportasi yang cukup efesien adalah kapal Feri dan speedboat yang siap melayani penumpang setiap saat. Melalui alat transportasi air ini bisa menghemat waktu tempuh lebih dari setengah jam bila dibanding dengan angkutan darat, apalagi untuk transportasi antara bandara Pattimura dengan kota Ambon yang keduanya terletak di semenanjung yang berbeda..... ©Irhash FB 18 Juni 2012

Wisata Sejarah : Masjid Raya Al-Fatah Kota Ambon



Masjid Raya “Al-Fatah” (baru) berdampingan dengan Masjid Jami’ An-Nur (lama), sebenarnya cukup kontroversi sebagai icon kota Ambon, namun dari segi letak dan performan komplek bangunan kedua masjid ini justru menunjukkan bahwa lokasi ini adalah benar2 menjadi landmark kota ini. Menurut cerita sebagian masyarakat yang menyaksikan dan terlibat dalam kerusuhan 1999, pada saat komplek ini akan diserang oleh perusuh, tiba2 terhalang oleh pasukan berkuda dengan jubah putih yang tidak diketahui dari mana datangnya. Dikabarkan juga bahwa ketika kerusuhan 1999 itu, komplek ini selamat dari aksi pembakaran massa yang terprovokasi dan orang2 di dalam akhirnya selamat dari pembunuhan …wallahu a’lam. 
Kenyataan unik lainnya ialah bahwa kedua masjid didirikan berdekatan bukan untuk dua kegiatan keagamaan, tetapi merupakan satu kesatuan. Pembangunan masjid baru untuk perluasan masjid lama, tanpa menghilangkan nilai2 historis arkeologis bangunan lama. Masjid Jami' An-Nur dgn arsitektur lama (yang berkubah biru) menurut beberapa sumber, dibangun pertama kali oleh seorang warga keturunan Minangkabau (namun fakta terakhir ini masih sempat ditelusuri kebenarannya)
…. ©Irhash FB 17 Juni 2012

Wisata Sejarah : Ambon Manise 1



Kota Ambon terletak di pantai Teluk Ambon dengan typografi pebukitan. Meskipun kota ini tidak begitu luas, namun memang “manise” (indah), apalagi bila dilihat daripebukitan ke arah Teluk Ambon. Teluk inilah menjanjikan kekayaan laut (ikan dan mutiara) sebagai sumber utama penghidupan masyakarat di sini, disamping kekayaaan hutan seperti cengkeh, pala, sagu, kayu manis, dan lain2 yang menjadi komoditi perdagangan utama sejak beberapa abad yang lalu.

Sebagai warga ibu kota propinsi Maluku, masyarakat di kota Ambon sangat heterogen, baik dari segi etnisitas maupun agama, bahkan konon heterogenitas inilah yang menjadi sentimen yang mudah 'meletupkan' konflik-horizontal seperti yang terjadi pada tahun 1999. Jumlah umat muslim di kota ini lebih kecil bila dibanding umat Kristiani, akan tetapi simbol keislaman terlihat sebagai icon kota yg kelihatan sangat menonjol, seperti hadirnya Masjid Jami’ kuno An-Nur berdampingan dg Masjid Raya baru "Al-Fatah" yang terdapat di pusat kota, begitu juga berkumandangnya ayat suci al-Quran, tarhim dan adzan setiap waktu shalat yang menggema dari mesjid2 ke seluruh kota dengan sangat lantang, menjadi indikasi betapa sesungguhnya toleransi beragama di sini terbilang cukup baik. Yang menarik di kota yang heterogen ini ialah keramah tamahan warga yang cukup tinggi serta kohesifitas sosial yang kuat namun rentan ‘dipecah’ dengan provokasi, Karakter seperti inilah yang menjadikan masyakarat di sini lebih mudah disulut oleh pihak2 yang tidak menginginkan kedamaian untuk kepentingan2 tertentu...... ©Irhash FB 17 Juni 2012


Maklumat

Maklumat
 
Support : Pandani Web Design
Copyright © 2009-2014. Irhash's Cluster - All Rights Reserved
Template Created by Maskolis
Proudly powered by Blogger